(redaksi ika).Hari Minggu, 2 Juni 2013 bertempat di Auditorium RS Pendidikan UNPAD RSHS Jl. Eijckman 38 telah dilangsungkan Bedah Buku ” Menjemput Takdir Sejarah Mahasiswa Kedokteran” karya Dani Ferdian (alumni FK UNPAD angkatan 2007).
Narasumber yang membahas buku tersebut adalah Kang Himendra Wargahadibrata, Abah Iwan Abdurahman, Kang Bambang Setiohadji dan Kang Tanri.
Berikut kami sampaikan petikan diskusi bedah bukunya, yang ditulis oleh dr Johny Sulistio (alumni FK UNPAD angkatan 1977):
topik sangat menarik seputar “kemahasiswaan” Menjemput takdir sejarah Mahasiswa Kedokteran merupakan refleksi dr Dani saat yang bersangkutan masih menjadi mahasiswa namun refleksi nya juga sangat menggigit kami para senior nya. Dr. Dani bilang “menjadi mahasiswa kedokteran sejatinya mewakafkan diri sbg agent of change- agent of development – agent of treatment” , disaat kebanyakan mahasiswa galau kalau lulus mau apa ya, di saat para senior, seperti di milist ini, gundah karena dokter digaji lebih kecil dari tarif parkir, di saat para ortu gundah “koq masa depan dokter lebih suram dari sarjana lainnya”, sungguh sebuah refleksi yang berani, bagi dr. Dani : “mengejar ketertinggalan” sudah waktunya dihapuskan. “Mengapa harus dikejar, jika bisa di cegat sebelum datang?” sampai – sampau Prof Tri (dekan FKUP) bertindak sbg fasilitator acara bedah buku ini, tak kurang menyatakan “buku adalah karya intelektual tertinggi, didalamnya terekam tacit knowlege pelakunya” sbgmana diakui oleh Dani sendiri dlm paparannya Dengan pembahas Prof Himendra, “ya memang jadi mahasiswa FK harus pintar sekaligus jadi agent2 tadi”, sekaligus doa yang mengejawantah, krn emang dr. Dani lulus S Ked dg kumlaud, ditambah dg segudang minat kegiatan kemahasiswaan.
Abah Iwan Abdurahman ikut mendedahkan: “semua ekskul itu disebut nya sbg co-curiculer, hal hal yang perlu untuk mendukung performance akademik” Sebagai senior saya juga terlongo , karena Dani merasa “usia 23 tahun adalah usia matang pemuda” , sementara banyak sekali organisasi kepemudaan yang aktifisnya berusia > 40. Meski demikian tetap saja saya tergelitik untuk berkontribusi mematangkan mimpinya, karena saat saya tanya apa aspirasinya 5 – 10 tahun kedepan untuk membuat replika Dani2 lain nya, dia merespond: “wah itu ada diluar otoritas saya”. Well Dani, pursue a great leadership by preparing a talent pipeline ! Gimana para senior FKUP . . . . .? ? ada yang mau kontribusi, enak nya sih baca dulu dah. bukunya tipis saja, 127 halaman, design spt buku saku, harga 35 ribu . Karena kita para senior juga perlu menjemput sejarah dg menjadi senior yang berkontribusi. tak pelak dr. Gina ngebet menyatakan bahwa “baru saja menemukan alasan menjadi dokter, yaitu kontribusi” sperti dikatakan psychiater Austria terkenal Viktor Frankl dalam bukunya men’s search for meaning:
“Those who has WHY to live can LIVE with almost any HOW”