Masjid Asy Syifaa 3 adalah masjid yang merupakan bagian dari Masjid Asy Syifaa Fakultas Kedokteran UNPAD karena adanya pengembangan Rumah Sakit Hasan Sadikin maupun perpindahan Kampus dari Pasirkaliki ke Jatinangor. Masjid Asy Syifaa merupakan ikon yang tidak terlupakan dan selalu mengiringi sejarah keberadaan kampus Fakultas Kedokteran. Masjid ini pada awal kelahirannya merupakan hasil perjuangan para mahasiswa untuk membangun masjid kampus pertama di tahun 1963, (baca: Sejarah Masjid Asy Syifaa).
Lokasi Masjid Asy Syifaa 3 adalah di void (area tengah) bangunan Gedung RS Pendidikan UNPAD Jalan Eijckman No. 38 Bandung. Semula area tengah ini hanya berfungsi sebagai ruang terbuka untuk cahaya dan udara bagi gedung bertingkat 6 seluas 27.000 m2. Mengingat letaknya yang tidak menganggu peruntukan bangunan lainnya, dan merupakan pusat pertemuan dari berbagai ruang, maka dipilihlah lokasi tersebut menjadi lokasi Masjid Asy Syifaa 3.
Ide awal pembangunan mesjid ini berawal dari sulitnya mengadakan ibadah shalat berjamaah. Setiap pegawai atau dosen yang ingin melakukan ibadah shalat mengerjakannya di ruangan masing-masing. Apalagi bila akan mengadakan shalat Jumat.
Maka diiniasiasi oleh Dekan ke- Fakultas Kedokteran UNPAD, Tri Hanggono Achmad, dimulailah perencanaan pembangunan masjid Asy Syifaa 3 ini. Proses ini dikawal oleh Gaga Irawan yang pada saat itu menjadi Wakil Dekan 2 FK UNPAD.
Pendanaan pembangunan sepenuhnya diberikan donasi dari alumni FK UNPAD yang pada saat itu dipimpin Taufiq Boesoerie. Tokoh yang juga menjadi inisiator untuk pengumpulan dana ini ini adalah Djanuarsih. Dalam waktu yang tidak terlalu lama setiap angkatan berupaya mengumpulan donasinya dan akhirnya setelah donasi terkumpul langsung dimulai proyek pengerjaan.
Bangunan masjid diresmikan oleh Rektor UNPAD Ganjar Kurnia pada tanggal 21 September 2012, bertepatan dengan Puncak Peringatan Dies Natalies FK UNPAD ke 55.