Menjawab Masalah Apa?

Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, yang saat ini menempati peringkat ke-2 dengan kasus TB terbanyak di dunia. Hasil survei nasional TB yang dilakasanakan tahun 2014 menunjukkan bahwa saat ini prevalensi TB di Indonesia adalah 647/100.000 penduduk, jauh lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, survei prevalensi TB ini juga menunjukkan bahwa 50% pasien TB pernah mengunjungi Dokter Praktek Swasta (DPS) untuk mencari pengobatan dan sebagian besar DPS tidak melaporkan kasus TB yang ditemukan ke instansi terkait. Sebagai tambahan, 101 dari 125 (80%) pasien yang sedang menjalani pengobatan TB tidak tercatat pada SITT (Sistem Informasi TB Terpadu).

Sejak tahun 2001, WHO sebagai badan kesehatan dunia mencanangkan program Public-Private Mix untuk mengoptimalkan kolaborasi sektor publik dan swasta dalam rangka penanggulangan TB.  Pencapaian program TB global yang belum optimum salah satunya disebabkan oleh kualitas pelayanan TB yang tidak seimbang antara sektor publik dan sektor swasta. Penelitian dari Yodi Mahendradhata, dkk di delapan kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa 47,3% DPS pernah menangani terduga kasus TB, 77% DPS yang disurvei memiliki pengetahuan yang kurang tentang DOTS, <50% DPS menggunakan standar Kemenkes dalam diagnosis TB dan 12-45% DPS meresepkan obat TB lini ke-2 untuk mengobati kasus TB baru.

Manfaat Yang Akan Peserta Peroleh?

Adapun pelatihan yang diadakan bertujuan untuk:

  1. Memberikan gambaran analisis situasi program TB di propinsi Jawa Barat khususnya kota Bandung
  2. Mensosialisasikan standar internasional tata laksana TB (ISTC-2014) dan Pedoman Penanggulangan TB nasional tahun 2014 (Kemenkes)
  3. Meningkatkan kompetensi Dokter Praktek Swasta dalam manajemen kasus TB sensitif obat
  4. Meningkatkan partisipasi Dokter Praktek Swasta dalam pencatatan dan pelaporan kasus TB

Siapa Peserta Yang Perlu Ikut Pelatihan InI?

Pelatihan Tatalaksana TB ini dapat diikuti oleh para Dokter Praktek Umum baik yang ada di tingkat layanan primer maupun sekunder/tersier

Berapa Lama Pelatihan Akan Berlangsung?

Pelatihan Manajemen Tatalaksana TB akan berlangsung selama 3 hari penuh.

Kapan Jadwal Pelatihan Akan Dilakukan ?

Pelatihan akan dilakukan dua kali dalam setahun
jadwal dapat dilihat di halaman utama

Benefit Apa Yang Akan Diperloleh?

  1. Hand Out Materi
  2. Training Kit (Goodybag, Notes, Pulpen, ID Card)
  3. Makan siang (1x per hari)
  4. Coffee Break (2x per hari)
  5. Kunjungan Laboratorium
  6. Sertifikat dari PERPARI (Perhimpunan Respirologi Indonesia)

Berapa orang Kapasitas Maksimum yang Mengikuti Pelatihan ini? 

Diharapkan satu kelas/angkatan maksimum diikuti oleh 30 peserta.

Metode pembelajaran Apa yang yang dilaksanakan Selama Pelatihan? 

Pelatihan akan diberikan mengikuti metode pembelajaran orang dewasa (adult learning). Metode pembelajaran yang dilakukan meliputi: kuliah, tanya-jawab, diskusi dan kunjungan lapangan.

Apa Saja Materi Yang Dipelajari? 

Kegiatan pelatihan ini dirancang untuk dilaksanakan selama 3 hari dengan rincian acara, sbb:

Hari ke-1
Waktu Topik Penanggung jawab
08.30-09.00 Daftar ulang peserta Tim sekeretariat
09.00-09.15 Sambutan Panitia/PERPARI
09.15-09.30 Coffee break
09.30-10.30 Gambaran situasi TB di propinsi Jawa Barat/ kota Bandung Kasie/kabid P2PL Dinkes Prop Jawa Barat/ Dinkes Kota Bandung
10.30-11.00 Pre-test Panitia
11.00-12.00 Overview tentang TB (epidemiologi, faktor risiko, cara penularan, dll) Bony Wiem Lestari, dr.,MSc.
12.00-13.00 Istirahat, sholat & makan siang
13.00-14.00 Update metode diagnostik TB (BTA, GenXpert, kultur) Dr. Basti Andriyoko, SpPK
14.00-15.30 Kunjungan ke Lab Biomol Departemen Patologi Klinik RS dr. Hasan Sadikin Dr. Basti Andriyoko, SpPK
Hari ke-2
08.30-09.00 Daftar ulang peserta Tim sekeretariat
09.00-09.15 Overview hari ke-1 Bony Wiem Lestari, dr.,MSc.
09.15-09.30 Coffee break
09.30-10.30 TB secara klinis: gejala & prosedur diagnostik berdasarkan ISTC 2014 & Kemenkes 2014 (alur diagnostik TB) Prayudi Santoso, dr.,SpPD-KP
10.30-11.30 Tata laksana TB sesuai panduan WHO Dr. Arto Yuwono Soeroto, dr.,SpPD-KP
11.30-12.00 Penanganan efek samping OAT & penyesuaian dosis OAT Dr. Arto Yuwono Soeroto, dr.,SpPD-KP
12.00-13.00 Istirahat, sholat & makan siang
13.00-14.30 Pencatatan & pelaporan TB Wasor TB Dinkes Prop/ DKK
14.30-15.30 Kunjungan ke Poli DOTS RSHS Bu Rini
Hari ke-3
08.30-09.00 Daftar ulang peserta Tim sekeretariat
09.00-09.30 Foto bersama
09.30-09.45 Overview hari ke-2 Bony Wiem Lestari, dr.,MSc.
09.45-10.00 Coffee break
10.00-11.00 Overview tentang TB resistan obat Dr. Arto Yuwono Soeroto, dr.,SpPD-KP
11.00-12.00 Evidence Based Medicine: Kajian literatur tentang pemanfaatan GenXpert untuk diagnostik TB Bony Wiem Lestari, dr.,MSc.
12.00-13.00 Istirahat, sholat & makan siang
13.00-14.00 Post-test
14.00-15.00 Evaluasi pelatihan Panitia
15.00-15.30 Penutupan Panitia

catatan : jam kegiatan & pemateri menyesuaikan dengan kondisi pelatihan

Berapa Investasi untuk Mengikuti Pelatihan Ini?

Untuk mengikuti pelatihan ini peserta berinvestasi sebesar Rp 2.000.000*