Diawali dari kesadaran untuk melakukan sesuatu yang merupakan hak tubuh, yaitu menjaganya, maka timbullah niat baik untuk meluangkan waktu bersama untuk mulai berolah raga bersama, yaitu berlari, untuk bergembira dan serta berkeringat menjaga dan memelihara tubuh, agar bisa bekerja sesuai porsinya. Salah seorang yang sangat berperan penting dalam menyebarkan virus olah raga khususnya berlari di kalagan kedokteran dan kedokteran gigi adalah, Dr Rama Nusjirwan. Beliau sering membangunkan tiap sehabis shalat subuh untuk berlari. Hasilnya adalah jadilah Dr Rama pelari tangguh yang sanggup berlari kemana pun, mengajak siapapun untuk berlari dan beliau salah satu penggagas komunitas lari terbesar di Indonesia yang ada di Bandung.
Suatu ketika pada bulan Januari tahun 2013, Dr Aldi bertemu dengan Dr Dini Pusianawati mengikuti lomba lari Tahura Trail dalam keadaan yang sama-sama baru memulai berlari. Pada lomba tersebut mereka berdua dapat finis tanpa memperdulikan waktu. Hal ini menguatkan tekad bahwa sesuatu yang sebelumnya terpikir mustahil dilakukan -tidak mungkin lagi untuk bisa berlari jauh apalagi di gunung- ternyata sangat mungkin dilakukan. Semakin lama, teman-teman yang bergabung semakin banyak, seperti Drg Seto Adiantoro, yang berlari hampir tiap pagi, Rahmat Goesasi, Dr Abel Tasman, Dr Kiki Rizki dan lain-lain. Kemudian bergabung juga sejawat-sejawat dari luar Bandung seperti Dr. Iron Subekti dan Dr Fauziah Andini dari Pekanbaru, Dr Kiki Novito, Dr Asnominanda dan Dr Jhony Sulistio dari Jakarta.
Akhirnya dibentuklah Grup Whatapps sebagai ajang komunikasi agar dapat berlari dan bergembira karena banyak teman. Ajakan untuk bergabung dan memulai untuk berlari ternyata direspon sangat positif sehingga kelompok berlari ini semakin berkembang dan terus bertambah jumlahnya. Akhirnya diputuskanlah untuk membentuk komunitas lari yang terdiri dari kalangan Kedokteran dan Kedokteran Gigi, dari mulai yang masih kuliah sampai yang sudah Spesialis, yang dinamakan KedoDoRun.
Pemilihan nama “KedoDoRun” diambil melalui suatu perdebatan dan diskusi yang panjang. Pada intinya disepakati bahwa pemilihan nama harus membuka selebar-lebarnya kesempatan untuk bergabung tanpa ada unsur “intimidasi’ yang tidak perlu, oleh sebab itu dihindari pemilihan nama yang intimidatif. Selain itu, pemilihan nama juga menghindari kesan esklusif kalangan kedokteran, sehingga tidak memasukkan kata-kata yang mengindikasikan kepada profesi secara langsung. Akhirnya dipilihlah nama “KedoDoRun”, singkatan dari “Kedokteran Doyan Run”. Kita ketahui bahwa secara harfiah “Kedodoran” berarti sesuatu yang terkesan lambat sehingga siapapun, dari kalangan kedokteran dan kedokteran gigi, bisa bergabung, diharapkan, tanpa terintimidasi ketakutan tidak bisa berlari cepat.
Kelompok KedoDoRun semakin berkembang, anggotanya sudah tersebar di beberapa propinsi di Indonesia. Anggota-anggota KedoDoRun di seluruh Indonesia sangat aktif menginspirasi teman-teman lainnya, untuk hidup sehat dengan berolah raga, dengan menginformasikan aktifitas lari di tempat masing-masing. Bahkan ada pula yang menjadi contoh penurunan berat badan yang sangat signifikan dan membantu pemulihan dari suatu penyakit tertentu. Sudah banyak juga kegiatan-kegiatan lari di tingkat nasional bahkan International, seperti Bali Marathon, Jakarta Marathon, Penang Marathon, dan Singapore Marathon yang diikuti oleh anggota KedoDoRun. Selain itu, KedoDoRun di berbagai propinsi sering diundang sebagai narasumber di bidang kesehatan oleh komunitas lari lain seperti Indo Runners, Bandung Explorer dan lain-lain, dan elemen masyarakat lainnya. Hal ini tentu diharapkan memberikan efek yang positif bagi kalangan Kedokteran dan Kedokteran Gigi serta masyarakat luas pada umumnya.
Buat alumni yang mau ikut joint dengan Komunitas KedoDoRun dapat mengisi registration form ke: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfWLaXQ5JfcbRnISuZox3fulTZOL2ANY190z8C6vQtL1MnYRg/viewform?c=0&w=1
Kemudian search group kedodorun di facebook lalu klik Joint.
More info silakan untuk bertanya pada Alviansyah 0818842041