Bila kita biasanya sering melihat dokter identik dengan rumah sakit, jas putih dan alat suntik, maka pada tanggal 28-30 Juni 2013 kemarin terlihat pemandangan yang lain dari biasanya. Dokter-dokter tampil garang untuk melalap hampir 350 km lebih untuk menjajal mobilnya masing sepanjang jalur pantai Jawa Barat Selatan. Kegiatan yang diberi label Doctor’s Rally 2013: Susur Jawa Barat Selatan ini digagas oleh Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran Komisariat Fakultas Kedokteran, diselenggarakan berbarengan dengan kegiatan Supercamp Fakultas Kedokteran UNPAD, memang tidak lain dikemas selain memberikan tempat bagi hobby otomotif terutama kepada professional dokter, juga memberikan bakti sosial bagi masyakat utamanya di daerah Jawa Barat Selatan yang relatif jauh dan sulit untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatannya.
Perjalanan rally dimulai dengan start secara bersama-sama dari Gedung Rumah Sakit Pendidikan UNPAD/RSHS Jl. Eijckman no 38. Peserta rally secara beriringan mengawal peserta “goweser” melalui jalur Padalarang ke Cianjur dan finish di Dinas Kesehatan Cianjur. Rombongan mobil dokter diiringi pula oleh 1 ambulance dan satu truck engkel pengangkut (loading) sepeda. Sesampai di Dinas Kesehatan kami diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Cianjur beserta staff dan melakukan sesi bincang dan santap bersama.
Selepas sholat Jum’at rombongan melanjutkan perjalanannya menuju arah Kecamatan Sukanagara Cianjur, dimana di sana peserta rally yang sebagian besar merupakan para alumni dokter mengikuti peresmian gedung Klinik Padjadjaran Sukanagara yang akan diresmikan Dekan Fakultas Kedokteran UNPAD. Klinik ini merupakan klinik yang didirikan oleh alumni FK Unpad dan melalui system IT yang dibangunnya, dapat berhubungan secara on line dengan jejaring klinik lainnya sehingga juga merupakan klinik pendidikan bagi Universtas Padjadjaran.
Perjalanan menuju Sukanagara walaupun tidak melalui jalan yang mulus, namun cukup aman dilewati. Beberapa perbaikan jalan ke arah Sukanagara terlihat sepanjang kami melintasi jalur tersebut. Rute selnjutnya adalah rute Suknagara ke Cidaun melalui Pagelaran dan Sindang Barang. Perjalanan mulai mendapatkan rintangan ketika perjalanan menuju ke Pagelaran. Setidaknya di jalur tersebut ada 3 titik rintangan dimana jalan yang dilalui rusak berat sehingga kendaraan perlu berhati-hati melewatinya. Rintangan berikutnya adalah jalur Sindang Barang ke Cidaun. Sepanjang perjalanan melalui jalur ini dilalui dengan medan yang cukup licin karena banyak aspal yang terkelupas dan genangan lumpur. Dengan kecepatan yang rata-rata, kami sampai di daerah Cidaun menjelang Isya dan di sebuah rumah makan di daerah Cidaun kami menyewa satu rumah kosongyang sering disewakan untuk kegiatan KKN untuk menginap dan merencanakan perjalanan selanjutnya.
Di hari kedua kegiatan kami adalah perjalanan dari Cidaun ke Cidamar dimana di tempat tersebut merupakan pusat kegiatan Bakti Sosial Supercamp yang dilakukan rekan-rekan dokter dari Fakultas Kedokteran UNPAD. Kegiatan di pusatkan di alun-alun sebelah depan Puskesmas. Kegatan berlangsung meriah dengan kedatangan dari masyarakat yang tumpah ruah untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatannya. Kegatan bakti sosial yang diadakan berupa khitanan massal, oprasi katarak, operasi bibir sumbing, pemasangan alat kontrasepsi, balai pengobatan dan survey yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran maupun residen. Fakultas Kedokteran mendatangkan hampir 1500 civitas akademika nya mulai dari mahasiswa, residen sampai dosen, dengan 48 mikrobis kecil dan hampir 20 Elf. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat. Dr Hj. Alma Lucyati dan Rektor UNPAD Prof. Dr Ganjar Kurnia. Walaupun acara dimulai dengan datangnya hujan, kegatan berlangsung meriah dari pagi sampai petang. Penanggungjawab kegiatan rally sekaligus Ketua Alumni IKA UNPAD Komisariat Fakultas Kedokteran, Bambang Setiohadji, SpM langsung turun untuk membantu melakukan operasi katarak bagi warga yang membutuhkan.
Selesai berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial, peserta rally diajak mengunjunngi desa paling terjauh dan tersulit untuk diakses yaitu Desa Karya Bakti. Benar saja untuk dapat mencapai desa tersebut, perjalanan dilalui sangat berat. Medan yang ada adalah jalan berbatu bahkan sebagian tanah yang licin dan amat terjal sehingga sulit dilalui oleh kendaraan biasa. Memerlukan kendaraan dengan penggerak 4 roda untuk melaluinya. Hal ini cukup membuat kesulitan bagi tim rally karena tidak semua kendaraan yang ikut rally ini memiliki spesifikasi tersebut. Akhirnya perjalanan dilanjutkan terus ke Rancabuaya yang merupakan base camp bagi dosen FK yang mengikuti kegiatan Bakti sosial Supercamp. Di sana kami disuguhi pemandangan alam pantai karang yang indah sekaligus kuliner ikan yang amat menggoda.
Selesai bersantap maka kami meneruskan perjalanan menyusuri pantai selatan ke Pantai Santolo Pameungpeuk Garut Selatan. Kami baru dapat menikmati keindahan pantai Santolo ketika pagi hari berikutnya sebab medan yang dilalui ternyata amat berat. Kondisi jalan amat rusak karena konon sering dilewati truk-truk bermuatan berat sehingga meninggalkan lubang yang cukup dalam. Beratnya perjalanan terobati dengan aneka hidangan laut Pantai Santolo. Hidangan yang melegenda adalah Mata Lembu. Mata lembu adalah hidangan sejenis siput laut yang besar dan banyak dicari orang karena konon khasiatnya dapat meningkatkan vitalitas terutama buat para kaum Adam. Kami menginap di Pantai Santolo untuk mengakhiri perjalanan hari kedua.
Hari ketiga kami isi dengan indahnya pemandangan Pantai Santolo. Sayang cuaca sedikit berkabut sehingga kemunculan matahari kurang dapat dinikmati secara utuh. Selepas itu kami melakukan perjalanan balik ke Rancabuaya dengan maksud pulang ke Bandung melalui jalur Cisewu – Pangalengan. Sepanjang jalur Cisewu kami mendapatkan jalanan yang sangat baik. Aspal jalan yang mulus dengan kelokan dan tikungan yang patah membuat pesona rally semakin dinikmati para peserta. Sepanjang perjalanan keindahan alam Jawa Barat amat terasa, kami melewati banyak keindahan pegunungan dengan pesona air terjunnya. Perjalanan sempat agak was-was karena memasuki daerah Talegong yang rawan longsor sudah gerimis hujan. Hal ini harus membuat tim rally sedikit berhati-hati. Keindahan panorama kebun teh dan menyusuri sepanjang Situ Cileunca sangat kuat dalam memori para peserta rally. Dan akhirnya rally sampai ada finish pada menjelang malam kembali ke Gd Rumah Sakit Pendidikan Jl. Eijckman no 38.
Pengalaman membuat rally dokter yang pertama sejak tahun 1977 membawa perasaan gembira sekaligus memantapkan keinginan untuk dapat membawa tim yang lebih banyak dan lebih baik lagi dalam penyelenggaraannya di masa mendatang. Salam alumni.