Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, yang saat ini menempati peringkat ke-2 dengan kasus TB terbanyak di dunia. Hasil survei nasional TB yang dilakasanakan tahun 2014 menunjukkan bahwa saat ini prevalensi TB di Indonesia adalah 647/100.000 penduduk, jauh lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, survei prevalensi TB ini juga menunjukkan bahwa 50% pasien TB pernah mengunjungi Dokter Praktek Swasta (DPS) untuk mencari pengobatan dan sebagian besar DPS tidak melaporkan kasus TB yang ditemukan ke instansi terkait. Sebagai tambahan, 101 dari 125 (80%) pasien yang sedang menjalani pengobatan TB tidak tercatat pada SITT (Sistem Informasi TB Terpadu).
Pada hari Selasa-Rabu (22-23 Januari 2019) telah diselenggarakan Manajemen Tata Laksana TB Course yang diadakan oleh PERPARI (Perhimpunan Respirologi Indonesia) bekerjasama dengan IKA FK Unpad di Gedung RSP Unpad (Jalan Eijkman no.38). Pelatihan ini diikuti oleh dokter yang berasal Rumah Sakit dan Prakter Pereorangan. Setelah mengikuti pelatihan Manajemen Tata Laksana TB ini, para peserta akan mampu:
- Memberikan gambaran analisis situasi program TB di propinsi Jawa Barat khususnya kota Bandung
- Mensosialisasikan standar internasional tata laksana TB (ISTC-2014) dan Pedoman Penanggulangan TB nasional tahun 2014 (Kemenkes)
- Meningkatkan kompetensi Dokter Praktek Swasta dalam manajemen kasus TB sensitif obat
- Meningkatkan partisipasi Dokter Praktek Swasta dalam pencatatan dan pelaporan kasus TB